Posts

Inquiry (Menemukan) dalam Kurikulum Merdeka Belajar

Inquiry (Menemukan)  dalam Kurikulum Merdeka Belajar adalah proses pencarian informasi melalui eksplorasi, observasi, dan pengamatan. Inquiry memberikan peluang bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan bertanya tentang dunia di sekitarnya. Inquiry menggalakkan siswa untuk membuat koneksi antara apa yang mereka pelajari di sekolah dan dunia nyata. Proses Inquiry dimulai dengan pengenalan masalah yang akan diteliti, kemudian siswa akan menemukan informasi, membuat hipotesis, membuat uji coba, melakukan analisis, dan menarik kesimpulan berdasarkan hasil yang didapat. Inquiry memberikan siswa kesempatan untuk mengembangkan kemampuan menyelesaikan masalah, berpikir kritis, dan membuat koneksi antara apa yang mereka pelajari di sekolah dan dunia nyata.

Konstruktivisme dalam Kurikulum Merdeka Belajar

Konstruktivisme dalam Kurikulum Merdeka Belajar adalah salah satu pendekatan dalam pembelajaran yang berfokus pada bagaimana siswa menggunakan pengalaman dan interaksi sosial untuk membangun pengetahuan dan keterampilan. Kurikulum Merdeka Belajar memfasilitasi proses konstruksi ini dengan menggunakan pendekatan berbasis konstruktivisme dan keterampilan berfikir kritis. Pendekatan ini memfokuskan pada proses penemuan, diskusi, dan penyelesaian masalah. Guru akan menyediakan situasi yang menantang bagi siswa untuk belajar, berfikir, dan menemukan jawaban sendiri. Kurikulum Merdeka Belajar akan mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan berfikir kritis dan membangun pengetahuan melalui interaksi sosial dengan teman sebaya dan guru.

Komponen Bertanya dalam Kurikulum Merdeka Belajar

Bertanya dalam Kurikulum Merdeka Belajar adalah salah satu strategi pembelajaran yang digunakan untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif. Strategi ini didasarkan pada teori pembelajaran konstruktivistik yang menekankan pentingnya siswa untuk bertanya dan menyelidiki konsep yang dipelajari. Melalui aktivitas ini, siswa akan mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif. Strategi ini juga memfokuskan pada pengembangan keterampilan berpikir kritis dan kreatif melalui pengajaran yang mengutamakan aktivitas siswa. Dengan menggunakan bertanya dalam Kurikulum Merdeka Belajar, siswa akan diberi kesempatan untuk menjelajahi dan mengeksplorasi konsep yang dipelajarinya. Selain itu, mereka juga akan belajar menjawab pertanyaan dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif mereka.

Learning Community dalam Kurikulum Merdeka Belajar

Learning Community dalam Kurikulum Merdeka Belajar adalah komunitas belajar yang menggunakan pendekatan kolaboratif untuk membangun kemampuan belajar siswa. Komunitas ini fokus pada pengalaman belajar yang berbasis masyarakat dan menekankan pada kemampuan siswa untuk bekerja sama secara efektif. Tujuan utamanya adalah untuk menciptakan budaya belajar yang menekankan pada inovasi, kolaborasi, dan kreativitas siswa untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja mereka. Komunitas belajar ini juga didukung oleh kurikulum yang dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan belajar mereka dan meningkatkan produktivitas dan kinerja mereka.

Modeling dalam Kurikulum Merdeka Belajar

Modeling adalah salah satu komponen penting dalam Kurikulum Merdeka Belajar. Modeling adalah proses membangun model konseptual untuk memahami dan mengeksplorasi masalah, konsep, dan proses. Modeling dapat digunakan untuk mengajarkan berbagai konsep dalam berbagai materi, seperti matematika, fisika, kimia, biologi, dan sains sosial. Modeling dapat digunakan untuk membantu siswa memahami konsep, mengeksplorasi masalah, dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis. Modeling dapat dilakukan dengan cara menggunakan model fisik, simulasi komputer, visualisasi, atau bahkan berbicara. Modeling dapat membantu siswa membangun koneksi antara konsep dan materi, meningkatkan motivasi, dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis.

Refleksi dalam Kurikulum Merdeka Belajar

Refleksi adalah proses kritis dan sistematis berfikir tentang pengalaman, konsep, atau teori dengan tujuan melakukan penilaian, membuat generalisasi, dan membentuk kesimpulan. Refleksi dalam Kurikulum Merdeka Belajar membantu siswa menyadari dan mengevaluasi cara mereka belajar. Ini juga membantu mereka meningkatkan keterampilan dan memotivasi diri mereka. Refleksi membantu siswa membangun kemampuan mereka, membantu mereka memahami konsep dan menghargai situasi belajar. Refleksi juga membantu siswa menyadari aspek-aspek positif dan aspek-aspek kritis dari pengalaman pembelajaran mereka. Refleksi dalam Kurikulum Merdeka Belajar juga membantu siswa mengevaluasi keterampilan belajar mereka, menemukan cara untuk meningkatkan keterampilan mereka, dan mengenali masalah-masalah yang harus mereka hadapi. Refleksi juga membantu siswa menyadari keterbatasan mereka dan mengembangkan strategi untuk mengatasinya. Refleksi dalam Kurikulum Merdeka Belajar membantu siswa mencapai tujuan belajar merek

Authentic Assessment dalam Kurikulum Merdeka Belajar

Authentic Assessment adalah metode penilaian yang memperhatikan keterampilan dan kompetensi siswa dalam suatu konteks yang lebih relevan dan nyata. Ini bertujuan untuk mengukur kompetensi siswa pada materi yang diajarkan, bukan hanya pengetahuan yang dimiliki. Dengan demikian, siswa memiliki kesempatan untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam konteks yang relevan, dan bukan hanya menjawab pertanyaan dalam bentuk ujian cepat dan mudah. Kurikulum Merdeka Belajar memiliki Authentic Assessment sebagai salah satu dari komponen-komponennya. Authentic Assessment disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang diinginkan, dan tujuan pembelajaran yang diinginkan ditentukan oleh instruktur. Authentic Assessment juga dapat mencakup aktivitas yang berbeda, seperti menulis esai, menyelesaikan proyek, menyelesaikan tugas online, atau mengerjakan tugas praktikal. Dengan Authentic Assessment, siswa dapat menunjukkan bahwa mereka telah menguasai kompetensi yang diinginkan, dan bukan hanya memilih jawaban